Halal Bihalal Civitas Akademika STMIK SiNus Menuju Insan yang Muttaqin

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Sinar Nusantara menyelenggarakan acara halal bihalal dan silaturahim dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

Acara ini berlangsung pada Sabtu, 23 Juni 2018, di halaman parkir Gedung C kampus STMIK Sinar Nusantara (SiNus). Dimulai pukul 13.00 WIB dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an. Acara rutin ini dihadiri oleh jajaran pimpinan STMIK SiNus, dosen, karyawan beserta keluarga dan aktivis mahasiswa. Pembawa acara (MC) dalam acara ini adalah Hasta Heriawan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus Liwa’ul Islam (LDK-LI).

“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka bersilaturahim, saling memaafkan antar civitas akademika STMIK SiNus, sekaligus menyambut datangnya keistimewaan bulan syawal setelah sebelumnya kita telah melakukan ibadah puasa ramadhan,” ujar Hj. Kumaratih Sandradewi, SP., M.Kom, Ketua STMIK SiNus, dalam sambutannya.

Ketua mengungkapkan rasa syukur bahwa STMIK SiNus saat ini memasuki usia 25 tahun dengan perkembangan yang menggembirakan yaitu memiliki jumlah mahasiswa yang cukup dan mendapat akreditasi yang baik yaitu B. “Dengan halal bihalal ini mari kita wujudkan hubungan yang lebih baik, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari baik di dalam keluarga, sekitar kita maupun kehidupan kita sebagai civitas akademika STMIK SiNus, sehingga visi dan misi STMIK SiNus dapat tercapai,” ajak Kumaratih.

Acara dilanjutkan dengan Ikrar Halal Bihalal. Dari pihak mahasiswa dalam hal ini diwakili oleh Indrawan Ady Saputra selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara. Dalam ikrarnya Ady menyatakan permintaan maaf  mahasiswa apabila ada banyak kesalahan selama berinteraksi dengan civitas akademi STMIK Sinar Nusantara khususnya pada para dosen.

Sedangkan ikrar halal bihalal dari pihak dosen disampaikan oleh Dr. Ir. Muhammad Hasbi, M.Kom selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan. Hasbi mengungkapkan permohonan maaf dosen kepada mahasiswa apabila selama melakukan proses belajar mengajar masih banyak melakukan kesalahan ataupun kekurangan.

Puncak acara diisi ceramah agama yang disampaikan oleh Ustad H. Ir. Muhammad Seno Hadi Sumitro (Ki Seno) dengan judul ‘’Menuju Insan yang Muttaqin sebagai hasil Puasa Ramadhan”.

Dalam ceramahnya Ki Seno mengungkapkan bahwa dalam Surat Al Baqarah ayat 183 mengandung arti bahwa diwajibkan bagi orang yang beriman berpuasa agar menjadikan mereka orang yang bertakwa.

“Alasan diwajibkan puasa adalah agar orang yang berpuasa mencapai derajad takwa dan tarajji'indal mukhatab, mengandung makna bahwa orang yang berpuasa berharap dengan perantaraan puasanya dia dapat menjadi orang yang bertakwa,” jelas Ki Seno.

Berpedoman pada kata La Allakum Tattaqun yang bermakna perbuatan untuk takwa. Selama sebulan penuh semua yang menjalankan ibadah puasa menjaga integritas yaitu berkata jujur tidak melakukan korupsi dan tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan.

Disebutkan oleh Seno, puasa tersebut melatih kedisiplinan dalam beribadah shalat dan melatih kekompakan dalam kebersamaan. “Melatih disiplin yaitu ketika kita melakukan berbuka puasa dan dengan melakukan ibadah shalat lima waktu dengan tepat waktu dan secara berjamaah,” kata Seno. “Selanjutnya melatih kepeduliaan sosial yaitu terhadap sesama muslim yang kondisinya perlu mendapatkan bantuan dengan cara bersedekah dengan berinfaq setiap shalat tarawih serta memberikan bantuan melalui zakat fitrah,” lanjut Seno.

“Yang paling penting dari semuanya itu adalah semua dilakukan dengan istiqamah atau konsisten sehingga suksesnya orang yang berpuasa itu tidak hanya mendapatkan takwa di saat Ramadan saja, tetapi hingga akhir Ramadan dan setelah Ramadhan,” tegas Seno di akhir ceramahnya yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan saling bersalam-salaman antara seluruh undangan yang hadir. (hum/Ar/Nv)