International Seminar “International Student Culture” STMIK Sinar Nusantara Surakarta

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Sinar Nusantara (STMIK SiNus) Surakarta menyelenggarakan International Seminar dengan tema "International Student Culture" di Ruang C Lantai 2 kampus STMIK SiNus pada Jumat, 13 Oktober 2017. International Seminar ini menghadirkan Nico Irawan, S.Si., M.Pd., dan Muhammad Syariful Ali sebagai pembicara.

Nico Irawan merupakan salah satu dosen tetap di Rajamangala University of Technology (RMUT) Krungthep. Meski telah menjabat sebagai Lecturer and International Affairs di RMUT, Nico tetap memiliki kewarganegaraan Indonesia.

Sedang Muhammad Syariful Ali atau lebih akrab disapa dengan sebutan Ali adalah mahasiswa Sistem Informasi STMIK SiNus angkatan 2014 yang telah mengikuti program Sit In di Rajamangala University of Technology Krungthep pada Maret 2017 yang lalu. Sit In Program merupakan salah satu implementasi MOU antara STMIK Sinus dengan RMUT Krungthep.

Acara Internasional Seminar dengan tema utama Kebudayaan Mahasiswa Internasional ini dimulai pukul 18.50 WIB, dipandu oleh pembawa acara Anisa Nuridar dan Hasta Tri Gunawan dan di moderatori oleh Dwi Remawati, M,Kom. Seminar ini diikuti oleh 103 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan tamu undangan dari sekolah mitra STMIK Sinar Nusantara.

Pihak akademik STMIK Sinar Nusantara dalam sambutan yang diwakili oleh Dr. Ir. Muhammad Hasbi memberikan ucapan terimakasih kepada Nico Irawan yang telah bersedia hadir untuk memberikan materi di International Seminar dengan Tema International Student Culture. Selain itu, Muhammad Hasbi juga berterimakasih kepada Rajamangala University of Technology Krungthep yang memberikan kesempatan kepada Nico Irawan untuk dapat hadir di STMIK Sinar Nusantara sebagai kunjungan balasan.

Mengawali acara inti, Syariful Ali menyampaikan salam dalam bahasa Thai. “Sawadikaap”, ucapnya ramah kepada seluruh peserta seminar. Kemudian Ali memaparkan makalah tentang International Student Culture, dimana makalah tersebut merupakan hasil dari program Sit In yang dijalaninya dari tanggal 23 Maret - 20 April 2017 di Thailand.. Kelas yang diikuti Ali adalah International College. Ali mengungkapkan bahwa bahasa pengantar selama dia berada di sana berupa Bahasa Inggris. Dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu dari pagi jam 09.00 sampai jam 12.00 kemudian istirahat dan dilanjutkan siang dari jam 13.00-16.00 waktu setempat. Selanjutnya Ali merangkum kegiatan selama sebulan di Thailand dengan menyebutkan, “What things I can learn ?”

Ali kemudian menyebutkan poin-poin yang dimaksudnya dalam “ What things I can learn?” sebagai berikut,

  • Make internet speed faster. Dalam hal ini melihat usaha yang dilakukan dari Pemerintah Thailand dan Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi Thailand dalam mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pendidikan.
  • Build it bigger. Dalam hal ini melihat hal yang dilakukan Pemerintah Thailand dalam mengembangkan pariwisata di Thailand yaitu membangun sarana dan prasarana yang tepat sesuai dengan kebutuhan bagi para Wisatawan yang berkunjung.
  • Make it available. Dalam hal ini melihat usaha yang dilakukan pihak akademik dari Rajamangala University of Technology Krungthep memberikan fasilitas bagi semua civitas akademika
  • Budaya Mengantri, dimana budaya ini dilaksanakan dengan sungguh –sungguh oleh semua masyarakat Thailand dan di semua aktivitas.
  • Cleanliness, atau bias disebut sebagai cinta kebersihan, dilakukan oleh semua penduduk Thailand. Jadi semua tempat terlihat bersih dan dilaksanakan oleh masing-masing warga Thailand.
  • Hospitality atau Keramah tamahan, sama seperti penduduk Indonesia yang memberikan keramahan kepada semua orang baik itu pendatang maupun sesame warga.
  • Patience atau kesabaran.

Materi kedua pada acara seminar ini disampaikan oleh Nico Irawan, S.Si., M.Pd. Nico memaparkan materi mengenai budaya yang dimiliki oleh bangsa Thailand yaitu Disiplin, Budaya Mengantri, BudayaSenyum dan Mencintai Kebersihan.

“Negara Thailand memiliki luas 513,120 km2. Total populasi atau penduduk adalah 68,296,131. Dengan 93,2% merupakan pemeluk agama Budha dan 5,5% adalah pemeluk agama Islam” kata Nico.

Pada kesempatan tersebut Nico juga menjelaskan, bahwa daerah di Thailand terbagi menjadi Northern, Southern, Eastern dan Western. Daerah Southern adalah daerah pertanian. Terdapat makanan khas Thailand, yaitu Tom Yam. Di Thailand terdapat festival yang terkenal yaitu festival Songkran yang diselenggarapan pada bulan April. Selain itu juga terdapat festival Lui Krathong.

Nico mengungkapkan tradisi unik di Thailand, “Apabila kita sedang berjalan kaki di daerah Thailand, kemudian terdengar lagu kebangsaan Thailand maka semua orang akan berhenti dan dengan sikap badan tegak dan siap lalu memberikan penghormatan serta mendengarkan lagu tersebut sampai selesai”, ungkap Nico.

Acara International Seminar ini berakhir pukul 21.00 WIB setelah sebelumnya diadakan sesi tanya jawab dari para peserta dan sesi foto bersama. (hum/Ar/ed. Nv)